Selasa, 26 April 2011

MEMULIHKAN WAJAH DARI SENGATAN MATAHARI

Beberapa di antara kita mungkin tak menganggap penting penggunaan krim tabir surya, atau hari ini kita memang lupa untuk menggunakan pelindung wajah dari paparan sinar ultraviolet itu. Apapun alasannya, paparan sinar ultraviolet cukup kuat untuk membuat kulit kita menjadi merah. Apalagi bila sudah diikuti dengan rasa perih. Itu artinya, kulit kita benar-benar tak kuat dengan sinar ultraviolet yang memaksa masuk hingga ke sel-sel kulit.

Jika ini yang kita rasakan, biasanya kita justru lari ke kamar mandi dan mencuci muka. Air yang membasuh wajah kita, efeknya hanya untuk mengusap rasa panas yang menempel di wajah, tapi tidak secara sempurna mendinginkan kulit kita. Penasaran apa yang bisa kita lakukan untuk menyelamatkan wajah dari sengatan matahari?

1. Olesi wajah dengan losion yang mengandung aloe vera. Menurut Lynne C. David, ND, neuropatik dari Center for Integrative Medicine George Washington University Medical Center, aloe vera (lidah buaya) adalah tumbuhan yang paling efektif mendinginkan wajah setelah dipapar sinar matahari. Karena tumbuhan ini memang bersifat menyejukkan jaringan-jaringan kulit kita.

Tetapi David mengingatkan kita agar tidak memilih losion yang diberikan tambahan wangi-wangian. Zat pewangi yang ditambahkan justru bisa menimbulkan alergi pada kulit kita.

2. Kompres dengan susu. Rendam handuk kecil pada susu cair yang dingin, lalu tempatkan handuk itu pada area wajah yang terbakar sinar matahari. “Diamkan handuk selama 20 menit,” ucap Hadley C.King, MD, ahli dermatologi dari Weill Cornell Medical College di New York. Lemak yang ada di dalam susu akan melembutkan kulit kita yang sudah kering terbakar. Kompres ulang setiap 2 atau 4 jam sekali.

3. Jangan lupa untuk minum air putih. “Dehidrasi adalah efek samping yang ditimbulkan dari terbakar sinar matahari,” ucap Andrea Donsky, pendiri situs natural organik Naturallysavvy.com. Dan bagi kulit wajah, air putih yang kita minum akan mengairi sel-sel kulit sehingga pori-pori bisa kembali tertutup dan mengeluarkan minyak.

4. Oleskan madu. Peradangan pada kulit sebenarnya sangat mudah dideteksi. Jika warna kulit kita berubah menjadi merah seperti kepiting rebus, maka sel-sel kulit sudah mengalami peradangan. Dan oleh sel-sel saraf, peradangan itu ditunjukkan dengan rasa nyeri yang kita rasakan.

Agar kulit kembali normal, oleskan madu, khususnya pada bagian kulit yang terbakar. Tetapi pilih madu alami yang tanpa diberi tambahan rasa, warna, atau aroma. Madu memiliki khasiat menekan peradangan, ucap Donsky.

5. Minum vitamin. Selain menyelamatkan kulit dari luar, kita juga harus menambah asupan antioksidan dari dalam. King menyarankan, selama beberapa hari setelah terbakar matahari, kita sebaiknya mengonsumsi suplemen 1.000 mg vitamin C, 400 IU vitamin E, 15 mg beta karotin, dan dua sendok makan minyak biji rami atau flaxseed oil.

Semua itu adalah antioksidan alami yang dapat mempercepat pembentukan antioksidan dalam tubuh untuk melawan radikal bebas dari sinar ultraviolet yang masuk ke melalui kulit. Selain dalam bentuk suplemen, kita juga bisa menikmati semua antioksidan itu dengan mengonsumsi wortel, bayam, sayuran hijau, alpukat, dan kacang almon.

Lima trik ini sebenarnya tak hanya akan membebaskan kita dari tampilan wajah yang memerah, tapi juga mengembalikan rantai-rantai antioksidan yang bekerja melindungi dan merawat kulit. Selamat mencoba!
(Prevention Indonesia Online/Siagian Priska)

Tidak ada komentar:

Posting Komentar